Kamis, 01 Januari 2015

Melihat Pertelevisian di Indonesia

TELEVISI merupakan media massa yang mengalami perkembangan paling fenomenal di dunia. Meski lahir paling belakangan dibanding media massa cetak, dan radio, namun pada akhirnya media televisilah yang paling banyak diakses oleh masyarakat di dunia.


Di Indonesia perkembangan pertelevisianyang terjadi saat ini, menunjukan gejala yang menarik dengan munculnya stasiun televisi swasta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mencatat sedikitnya lebih dari 11 televisi yang ada di Indonesia antara lain TVRI, RCTI, SCTV, AN-TV, Indosiar, Trans-TV, TV-7, TV Global, Metro TV, dan TV-One.


Selain televisi nasional, melalui Undang-Undang No. 32 tahun 2002 yang mengatur tentang penyiaran, Pemerintah secara resmi menginjinkan berdirinya stasiun televisi lokal di Indonesia, termasuk TVRI Siaran lokal di Kota Kendari. Saat ini diperkirakan lebih dari 100 stasiun televisi lokal yang beroperasi di seluruh wilayah Nusantara. 

Disamping stasiun televisi nasional dan lokal, hadirnya televisi berlangganan juga turut meramaikan industri pertelevisian Indonesia. Majalah Cakram (edisi televisi berlangganan dan asia pasifik media forum – 004/Juni 2008) menyebutkan berdasarkan data KPI, hingga kini di luar 5 provider televisi berlangganan yang saat ini telah beroperasi, terdapat sekitar 15 calon pemain baru yang sedang menunggu izin operasional dari KPI. 

Fenomena ini tentu saja menggembirakan karena idealnya masyarakat Indonesia khususnya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memiliki banyak alternatif dalam memilih suguhan acara televisi dan menambah berbagai macam informasi peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia ini.  Baik peristiwa-peristiwa di dalam negeri sendiri atau peristiwa-peristiwa di manca Negara. Namun sebuah stasiun televisi khususnya TVRI siaran lokal di Kota Kendari harus berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan program acara yang menarik, agar tetap dicintai oleh khalayaknya.

Referensi :
http://komunikasi-pembangunan.blogspot.com/2012/07/melihat-pertelevisian-di-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar